Pages

Kamis, 17 Oktober 2013

Makna Dibalik Kata “Maaf”







Seorang wanita yang berada di angkot sibuk mengetik sms di HP nya. Hampir saja dia terjatuh karena Pak supir yang ngerem mendadak. Maklumlah supir angkot kan harus kejar setoran. Penumpang yang jadi kayak gado-gado pun tak apalah. Semua harus bisa menerima resiko naik angkot. Ngomong-ngomong apa sih yang diketik wanita itu sampai bela-belain ngsms ditengah keadaan yang ‘parah’ gitu?


Olala rupanya sms minta maaf karena datang terlambat. Isinya mugkin kira-kira begini, “Maaf sista, aku telat nih. Gimanalah, gitu ‘teng’ udah mau ‘go’, eh.. si bos malah manggil lagi dan nanya ini itu, jadi telat deh. Maaf ya…”
Terus bulan depannya wanita ini hampir ditabrak abang becak gara-gara nyebrang jalan buru-buru, eh… lagi-lagi sambil ngsms. Isinya nggak jauh-jauh beda dari bulan lalu. “Maaf BGT.. ku telat. Tadi pas mau berangkat, nih perut nggak bisa diajak kompromi. Mules2 jadinya ngelapor dulu deh ke belakang.”
Waktu terus bergulir. Kali ini dia tidak mau mengambil resiko keselamatannya terancam. Dia berdiri dengan manisnya di pinggir jalan, tepat di depan gerbang rumah sambil ngsms, “Maaf ya… aku ketiduran. Tapi tenang… aku udah di jalan kok.” Memang sudah di jalan, tapi masih di jalan depan rumah alias sama saja dengan belum berangkat.
Lain lagi dengan seorang pria yang satu ini. Begitu ada yang tidak cocok bawaannya langsung emosi. Bentak sana sini, kadang sinis, nyinyir dan merendahkan. Walau tidak pernah mencaci maki tapi kekasarannya cukup menyakiti hati orang lain. Dan selalu saja kata “maaf” yang jadi kalimat penutup. Namun selanjutnya dia tetap dengan kekasarannya. Saking seringnya ngomong “maaf”,  hampir setiap buat salah dia spontan langsung bilang “maaf”
Maaf… maaf… dan maaf… Apakah setelah kata ‘maaf’ maka itu artinya boleh berbuat kesalahan yang sama? Kalau begitu lama-lama tidak ada lagi makna dibalik kata ‘maaf’. Padahal manusia harus berubah. Hanya manusia yang sudah RIP (Rest in Peace) yang tidak bisa lagi berubah.
Maaf bukanlah kesempatan sekali lagi untuk berbuat salah. Maaf adalah sebuah kata yang harusnya diucapkan dengan kesungguhan hati untuk merubah sikap. Seharusnya ada ketulusan yang mengikuti kata ‘maaf’ yang terucap di bibir, agar kita tidak apatis dengan yang namanya perubahan.
Sob… mari renungkan kembali setiap kata ‘maaf’ yang sudah terucap… mari merubah diri kita yang banyak kekurangan ini…
*Tulisan ini berdasarkan pengalaman yang baru kualami beberapa bulan ini dan dalam tulisan di blog ini telah didramatisir. Eits… bukan aku pelaku yang telat atau yang ngomong kasar lho… aku tuh yang jadi korbannya…hiks…hiks…

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Popular Posts

 

(c)2009 Book it's My Life . Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger